Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

eSport, Potensi Unjuk Gigi Indonesia di Kancah Dunia



eSport, Potensi Unjuk Gigi Indonesia di Kancah Dunia - E-sport menjadi salah satu industri yang menjanjikan di dunia, termasuk Indonesia. Bahkan e-sport telah dipertandingkan secara resmi di ajang olahraga internasional dan memiliki turnamen tahunan mereka sendiri. E-sport bukan sekedar hobi atau mengisi waktu luang saja, tetapi telah menjadi pekerjaan yang profesional bagi para atletnya.

Yang namanya e-sport tentu membutuhkan koneksi internet yang sangat kuat dan stabil. Apalagi jika pertandingan dilakukan secara jarak jauh dalam skala internasional. Bukan hanya skill pemain yang dibutuhkan, namun kecepatan internet yang mampu menunjang kelancaran permainan. Bagaimana dengan di Indonesia?

Asal Usul eSport di Dunia

Turnamen olahraga elektronik pertama terjadi pada 19 Oktober 1972 di Universitas Standford. Turnamen tersebut berjudul Spacewar! dengan bertajuk turnamen Intergalactic Spacewar Olympic. Turnamen tersebut dimenangkan oleh Stewart Brand, seorang mahasiswa jurusan Biologi. Ia mendapatkan hadiah berupa jasa berlangganan majalah Rolling Stone selama satu tahun gratis. Di tahun 1980, diadakan turnamen olahraga elektronik terbesar pertama dengan jumlah partisipan mencapai 10.000 pemain. Sejak saat itu, olahraga elektronik menjadi perbicangan hingga ditayangkan dalam acara televisi.


Di Indonesia sendiri, sebelum menjadi olahraga elektronik bermula dari permainan elektronik terlebih dahulu yang dimainkan hanya karena kegemaran saja. Di tahun 1999, permainan daring pertama kali dipertandingkan, dengan judul permainan Starcraft dan Quake II. Di tahun 2002, diadakan turnamen yang bernama Cyber Game, pada saat itu game yang dimainkan bertambah antara lain Age of Empires II, Counter Strike, dan FIFA World Cup. Pertandingan olahraga elektronik di Indonesia terus berkembang, hal ini didukung oleh data bahwa Indonesia pada tahun 2021, menduduki posisi ke 17 pasar permainan daring terbesar dengan pertumbuhan yang sangat cepat. Urutan teratas ada China yang menempati posisi pertama, posisi kedua ditempati Amerika Serikat, dan posisi ketiga ditempati oleh Jepang. Bahkan pemerintah berencana untuk mendistribusikan olahraga elektronik ke dalam ekstrakulikuler di sekolah.

eSport Indonesia di Masa Depan

Tim e-sport di Indonesia sendiri menorehkan prestasi yang tidak main-main lho. Beberapa tim e-sport Indonesia bahkan memenangi banyak ajang internasional. Sebut saja seperti EVOS Sport yang menjadi juara Free Fire Indonesia Masters 2021 Spring dan mewakili Indonesia di ajang Free Fire World Series 2021 di Singapura. Kamu tahu siapa itu EVOS kann? Mereka kini juga berencana untuk berekspansi dengan membuka divisi Mobile Legends di Singapura dan divisi Free Fire di Thailand.

Satu contoh di atas menunjukkan bahwa iklim e-sport Indonesia menunjukkan tren yang sangat positif. Jika didukung dengan infrastruktur yang memadai, bukan tidak mungkin tim e-sport Indonesia semakin diakui di kancah internasional.



Seberapa Besar Pengaruh Manfaat Internet Untuk Perkembangan E-Sport?

Sebagai pertandingan online yang sepenuhnya bergantung pada internet, tentu saja pengaruh internet untuk perkembangan e-sport sangat besar. Dibandingkan dengan negara lain, internet di Indonesia ini tergolong lemot lho. Ini terbukti dari peristiwa kekalahan tim e-sport Indonesia Mix Elite yang terpaksa walkout dari pertandingan melawan Filipina di babak kualifikasi IESF World Championship 2020. Penyebab utamanya adalah jaringan internet yang buruk.

Para atlet yang kala itu bertanding bahkan sampai mencari warnet terdekat agar bisa melanjutkan pertandingan. Atlet Indonesia tidak mampu bermain pada waktu yang telah ditentukan, sehingga mereka dianggap absen. Para juri dan caster akhirnya menyatakan Tim Filipina menang WO. 

Sinyal 5G Memberikan Harapan Baru Untuk Industri E-Sport

Masuknya sinyal 5G di Indonesia mulai pertengahan tahun 2021 ini memberikan harapan baru untuk industri e-sport tanah air. Diharapkan kencangnya sinyal 5G dapat mendongkrak prestasi e-sport Indonesia yang kerap terkendala lemotnya jaringan internet. Tapi tentu saja sebaran sinyal 5G harus merata dengan kecepatan yang setara di seluruh daerah, sehingga dimanapun para atlet e-sport berada, mereka tetap bisa memberikan performa terbaiknya. Selain kecepatan, stabilitas jaringan juga penting untuk menunjang industri e-sport. Jika jaringan stabil, maka koneksi tidak sering terputus dan tidak akan terjadi delay.



Kecepatan Internet Jadi PR Untuk Indonesia

Jika membahas tentang kecepatan internet, Indonesia berada di bawah rata-rata negara Asia, menurut The Economist Intelligence Unit. Rata-rata kecepatan unduh di Indonesia hanya 14 Mbps saja, sedangkan rata-rata kecepatan unduh di Asia adalah 30,9 Mbps. Infrastruktur internet yang memadai memang menjadi PR terbesar bagi pemerintah Indonesia, terutama jika ingin memajukan industri e-sport negara ini. Di era yang serba digital seperti sekarang ini, kegunaan internet tentu saja bukan untuk mendukung kompetisi game online saja, tetapi juga untuk meratakan akses internet di seluruh daerah.


Kesimpulan

Namun tenang saja, IndiHome bersedia hadir untuk memberikan jawaban atas segala permasalahan yang ada. Internet merupakan salah satu layanan IndiHome yang menggunakan jaringan fiber optik dan tersebar di seluruh negeri. IndiHome hadir dengan menawarkan pilihan kecepatan Internet unlimited hingga 300 Mbps. Selain cepat, akses internet IndiHome lebih stabil dan tahan terhadap cuaca. Aktifitas seperti bekerja, belajar, belanja online hingga bermain games di rumah jadi lebih praktis dan nyaman. 

Yuk dukung kemajuan eSport tanah air bersama IndiHome.

Post a Comment for "eSport, Potensi Unjuk Gigi Indonesia di Kancah Dunia"